Terapi Aktivitas Kelompok Melipat Kertas Guna Mengoptimalkan Perkembangan Kognitif Lansia Di Rumah Bahagia Bintan
Keywords:
Terapi Aktivitas Kelompok, Kognitif, LansiaAbstract
Dalam hal kesehatan, kelompok lansia secara alami akan mengalami kemunduran dan juga akan mengalami penurunan akibat penyakit. Salah satu masalah kesehatan yang muncul seiring bertambahnya usia adalah penurunan fungsi kognitif. Lansia yang mengalami masalah psikososial, terjatuh yang meningkatkan risiko kerusakan dan keterbatasan gerak, serta masalah lainnya sering muncul seiring bertambahnya usia otak. Bentuk aktivitas untuk mempertahankan fungsi otak diantaranya adalah memaksimalkan kemampuan kognitif yang dapat dilakukan dengan berbagai stimulasi aktivitas otak. Pemberian pelatihan kognitif pada lansia diperkirakan akan meningkatkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan fisik yang mereka alami dan memungkinkan mereka untuk tetap produktif meskipun memiliki keterbatasan. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang digunakan untuk memaksimalkan fungsi kognitif pada lansia. Keseluruhan belahan otak kanan dan kiri dapat dirangsang dengan keterampilan melipat kertas terutama yang berkaitan dengan kemampuan motorik, visuospasial, kognitif, dan memori. Serotonin, bahan kimia yang membantu pembentukan memori dan menghasilkan perasaan senang dan puas, juga dilepaskan oleh otak.
Terapi aktivitas kelompok ini bertujuan buat mengoptimalkan fungsi kognitif klien lansia, mengeksplorasikan bakat, minat serta kemampuan dalam keterampilan (kerajinan tangan), melatih konsentrasi dan pemusatan perhatian lansia, mengisi waktu luang dalam melakukan kerajinan tangan, mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain, memelihara kesehatan melalui kegiatan stimulasi motorik halus, sensori kreatifitas dan kesabaran, membantu lansia supaya tidak bosan serta jenuh dalam ruangan lewat kerajinan tangan. Terapi aktivitas kelompok ini dilakukan dengan terapi melipat kertas, peserta diberikan penjelasan, diperagakan cara melipat kertas dan contoh bentuknya serta melakukan praktik bersama untuk melipat kertas sesuai bentuk yang dicontohkan. Sasaran peserta dari kegiatan ini yaitu lansia di Rumah Bahagia Bintan.
Serangkaian kegiatan terapi aktivitas kelompok dengan terapi melipat kertas ini menunjukkan hasil yang memuaskan dimana 100 % peserta hadir serta hasil pre-test serta post-test menunjukkan hasil signifikan dimana 100 % peserta alami peningkatan pengetahuan terkait tujuan, manfaat dan langkah-langkah kegiatan melipat kertas sesuai bentuk yang dicontohkan. Mengingat terapi melipat kertas meningkatkan fungsi kognitif dan mempertajam serta meningkatkan fungsi otak, maka terapi ini dapat direkomendasikan sebagai latihan bagi warga lanjut usia. Perawatan melipat kertas dikatakan lebih dari sekedar cara untuk menghabiskan waktu bagi para lansia; itu juga harus dianggap sebagai kebutuhan, seperti halnya makanan, cinta, dan perhatian.
